Archive for Maret 2012
Dampak Perdagangan Bebas Terhadap Sarjana Komputer
.
PERBEDAAN KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH, DAN NON-ILMIAH
.
penalaran deduksi dan induksi
.
Manusia dibedakan dengan mahluk Tuhan lainnya yaitu diberikannya akal,sehingga manusia dapat bernalar sedangkan binatang hanya mengandalkan instingnya. Dengan kemampuan bernalarnya, manusia dapat berpikir untuk menarik kesimpulan atau menyusun pernyataan baru dari beberapa premis yang sudah diketahui atau dianggap benar. Dikenal dua macam penalaran, yaitu penalaran induktif atau induksi dan penalaran deduktif atau deduksi.
PENALARAN INDUKSI
Penalaran deduksi didasarkan pada penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal yang umum. Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utama yang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas.
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Katagorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
My : Semua tumbuhan membutuhkan air.
Mn : Akasia adalah tumbuhan .
K : Akasia membutuhkan air
2. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
3. Silogisme Hipotesa
Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
4. Entimen
Entimen adalah silogisme yang di pendekkan.
Contoh :
Semua makhluk hidup pasti akan mati. Hitler adalah makhluk hidup. Hitler pasti akan mati.
5. Rantai Deduksi
Seringkali penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang-orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk-bentuk yang informal.
Yang penting dalam mata rantai deduksi ini, penulis harus mengetahui norma dasar, sehingga bila argumennya mendapat tantangan atau bila ia sendiri ragu-ragu terhadap argumen orang lain, ia dapat menguji argumen ini untuk menemukan kesalahannya dan kemudian dapat memperbaikinya, baik kesalahan itu terjadi karena induksi yang salah, entah karena premis atau konklusi-konklusi deduksi yang salah.
Contoh:
Semua lampu adalah bercahaya
Senter adalah lampu
Jadi, senter bercahaya
Lilin juga bercahaya
Obor juga bercahaya
PENALARAN INDUKSI
Induksi atau penalaran induktif adalah penalaran dari kasus-kasus partikular menuju pada kesimpulan umum.
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
Contoh :
· Dian sastro adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
· Sandra Dewi adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
2. Hipotesa dan Teori
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/ menciptakan suatugejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannyadisebut teori.
Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Agar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur. Proposisi yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan antar-variabel. Proposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis
3. Analogi
Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.
· Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
· Arief seorang alumni SMUN 1 Tegal dapat diterima kerja di perusahaan Pak Subur. Oleh sebab itu, Nani yang juga lulusan SMUN 1 Tegal pasti dapat pula diterima kerja di perusahaan pak Subur.
4. Hubungan Kausalitas
· Hubungan kepandaian dengan kekayaan (Diasumsikan kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena kaya orang mempunyai biaya untuk belajar sehingga pandai).
· Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu sedang sakit.
5. Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
sumber:
http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2008/06/07-deduksi_limas_.pdf
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html
Category penalaran desuksi induksi
siapa saya?
.
Septiani ambarwati itulah nama ku yang disiapkan orang tuaku dengan harapan dibalik maknanya. saya lahir di Jakarta pada hari kesembilan di bulan September 20 tahun lalu. Kata ayah saya arti nama saya septiani karena saya lahir dibulan September, ambarwati berarti wanita wangi yang otaknya cemerlang. Katanya itu dari bahasa jawa,ayah saya berharap saya akan kelak sesuai dengan nama penuh doa itu(amin). .
Sewaktu kecil saya suka sekali melihat kasir, karena saat itu saya berpikir kasir itu banyak uangnya, setelah SD saya berganti cita-cita menjadi arsitek. Cita-cita itu pun hanya bertahan sampai saya SMA kelas 2. Karena saat itu saya mendapati pelajaran seni rupa gambar proyeksi yang masyaALLAH ternyata njelimet (kalo kata orang jawa). Setelah lulus SMA saya sempat diterima salah satu PTN namun pilihan tersebut tidak sependapat dengan orang tua, ayah meminta untuk melanjutkan di universitas gunadarma dengan jurusan system informasi. Awalnya saya mengambil jurusan ini karena tuntutan ayah, namun semakin kesini saya juga mulai tertarik dengan mata kuliah yang dipelajari dan menemukan teman-teman yang sangat baik.
Sejak SMA saya memiliki panggilan lain dari teman-teman yang sampai saat ini saya duduk dibangku kuliahpun nama itu masih melekat ditelinga saya. ‘Chipau’ mereka lebih akrab memanggil saya dengan sebuatan itu. Kata mereka nama itu berarti china bakpau, padahal saya bukan chinesse hanya saja memang mata saya tidak besar tapi pipi saya yang memang tembem. Yah apapun panggilan dari mereka selagi masih sopan saya terima dengan hati.
Menurut rekan-rekan saya, sifat buruk saya ialah tidak ‘tega-an’ yang suka menjadikan saya menjadi pribadi yang kurang tegas. Ingin sekali memperbaiki sifat saya yang ini, namun rasanya sulit. Saya sangat suka pelangi, buat saya pelangi memiliki arti kebahagiaan setelah duka. Karena saya anak pertama dari dua bersaudara menjadikan saya untuk lebih mandiri, apalagi setelah kepergian ibu saya 9 tahun yang lalu. Bagi saya keluarga dan sahabat adalah segalanya, mereka mengerti mana yang baik dan buruk untuk kita, mereka juga orang yang pertama memberi saya senyum setelah sedih datang.
Category chipau, septiani ambarwati, siapa saya